Senin, 30 Mei 2016

Mengobati hati dengan dzikir SHAYKH NAZIM MENGOBATI HATI dengan DZIKIR 1 Juli 1983 Setiap manusia memiliki dua (2) hati. Yang pertama adalah segumpal daging sebesar kepalan tangan. Dan yang satunya lagi hati-nurani (spiritual heart) yang tidak ada dimensi ukurannya. Dan Kedalaman nya yang lebih besar dari alam semesta. Apabila kalian menanyakan tentang rasa sakit di hati yang daging, dengan mengingat Allah merupakan salah satu obat yang baik, karena mengingat Allah (dzikir) menanamkan ketubuh kita kekuatan dan keteraturan dan membantu sistim-raga yang mempengaruhi kesehatan hati, dengan mempertahakan keseimbangan (equilibrium). Namun apabila pertanyaanmu berkaitan dengan hati yang spiritual, - hati yang melingkupi seluruh alam semesta-, mengingat Allah (dzikir) adalah obatnya. yang juga akan memberi makanan yang diperlukan “hati”. Tetapi untuk menjadi sadar atas keberadaan dan fungsi “hati”, ajaran2 tertentu harus diserap disertai latihan yang teratur. Karena ajaran ini dan praktek latihannya merupakan sarana agar ingatan kita menjadi efektif. Ada lima (tingkatan pada hati spiritual. Tingkatan2 (stations) sebetulnya tidak bisa diraih oleh orang biasa, karena mereka lupa menempatkan penjagaan di tingkat (station) yang pertama. Maka Setan dapat bebas memasukinya dan berbuat kejahatan, pernyataan2 yang jahat. Ketika kita mengizinkannya masuk, dengan segera dia (setan) memulai mengganggu upaya2 spiritual kita dengan pernyataan2 bahwa pada kenyataannya tidak ada “kereta”, maka tidak ada juga “setasiun spirital”, dan tidak ada arah tujuan (no destination)… ” Dia menyatakan bahwa sesungguhnya bahkan stasiun pertama ini tidaklah ada, hanya sebuah tempat dimana kita mem-buang2 waktu, menunggu waktu untuk pergi kesuatu tujuan, yang sesungguhnya tidak ada yang dinamakan tempat tujuan itu. Dengan membuat pernyataan2 palsu itu, setan berharap untuk mempengaruhi orang2 agar dia membatalkan harapan untuk mencapai tingkat pencerahan spiritual-, untuk meninggalkan bahkan stasiun yang pertama. Dan Setan menyibukkan diri kita sebagai budaknya. Apabila kita menuruti nasihatnya yang licik dan meninggalkan perjalanan spiritual kita, setan akan membuat kita selalu berada dalam kesusahan dan stress, seperti halnya seorang penjahat yang dikurung disel yang sempit. Tetapi apabila kalian menempatkan penjaga di stasiun pertama dari hatimu, untuk mencegah Setan dan serdadunya masuk, kalian akan aman dari serbuan pikiran2 buruk dan maksud2 buruk yang akan menyeretmu kebawah menuju kesusahan dan kerusuhan yang tanpa akhir.. Lalu siapakah yang menjadi Penjaga itu?. Penjaga itu tidak lain dari “Dzikir”, mengingat selalu Allah. Barang siapa mengingat Tuhannya, dia kan memiliki Cahaya Suci didalam hatinya, yang mencegah Setan dan serdadunya masuk. Oleh karena itu makin banyak mengingat dan meditasi , mengawasi hatimu; akan lebih mudah bagi kalian untuk mengatasi musuh abadimu. Lalu apakah itu yang menghalangi kita dari meditasi dan mawas diri?. Ketika kita menjadi tuan rumah dari nafsu dari diri kita yang rendah, kita akan disibukkan dan teralih perhatian kita dari kewaspadaan kita. Jadi melalui nafsu kita sendiri, Setan berhasil memasuki pintu rumah kita. Tetapi bagaimana kita bisa lepas dari kesibukan yang diberikan oleh nafsu ego kita, ketika nafsu itu yang pada hakikatnya adalah bagian dari diri kita?. Kalian mesti tahu bahwa nafunya ego itu ada 2 jenis; sah dan tidak sah (legitimete, ilegitimate). Badan fisik kita akan tertarik pada makanan, minum dan sex. Kalian tidak mungkin menegah dirimu untuk menginginkan hal itu selama kamu masih hidup. Karena kita ini umat manusia, bukan malaikat. Kita perlu mengerti bahwa Allah YMK menghadiahi kita dengan hal2 yang kita ingini hanya pada tingkatan selama hal tersebut untuk diri kita. Sebanyak hal tersebut baik bagi diri kita. Dan tetap mampu berkonsentrasi untuk berwaspada”. Penjaga terbaik sudah pasti bukan orang yang kelaparan atau yang terlalu kenyang. Karena orang yang lapar akan meninggalkan pos penjagaannya untuk cari makanan. Adapun orang ke-kenyangan, terlalu banyak makan, akan tertidur dipos jaganya. Jadi apabila seseprang tidak mengijinkan dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhannya yang sah, khususnya kebutuhan sex nya, bagian diri kita yang rendah akan berontak dan menyerang membabi buta sampai kebutuhan dirinya secepat mungkin dipenuhi, tanpa mempertimbangkan apakah pemenuhan kebutuhan itu sah atau tidak sah. Disebabkan hal ini, Grandsheikh kita memerintahkan semua murid untuk menghadiahi ego kita dengan hak2nya yang sah dan mendengarkan sebagian dari tuntutannya; dengan syarat mereka makan dan minum yang baik dan enak rasanya yang sesuai dengan keputusan Yang Maha Suci. Apabila kalian melarang diri sendiri untuk menikmati hal yang diizinkan, maka kalian sedang mengundang “penyakit hati”, dan kalian akan mengalami penderitaan akibat berbagai pukulan,-sekali2 ke arah hati-, ke-kepala, ke perut atau ke alat kelamin dst. Oleh karena itu kalian harus mempunyai pembimbing untuk mengajarimu tentang bagaimana menghadapi “serbuan” seperti itu. Seorang yang sedang mengalami kesehatan hati, perlu mencari Pembimbing, se-segera orang yang mengalami serangan jantung mencari dokter. Maulana Sheikh Nazim : HealingOfTheHeart

Tidak ada komentar:

Posting Komentar